Sabtu, 01 Agustus 2009

Ukhuwah Islamiyah di Persimpangan Jalan

Bergulirnya arus reformasi dinegara kita, telah membuahkan kelapangan dan keleluasaan psikis bagi bangsa Indonesia pada umumnya dan khususnya bagi umat Islam yang pada masa rezim soeharto selalu menjadi bulan-bulanan di pentas politik. begitu pula perannya hampir terpinggirkan disemua sisi kehidupan berbangsa dan bernegara. bahkan setiap muncul gerakan yang bercirikan keislaman, selalu mendapat sambutan yang berupa timpukan kecurigaan yang berlebihan, yang pada hakekatnya jika di telusuri secara faktual (Rasional), kecurigaan-kecurigaan tersebut berakar pada semangat untuk mempertahankan status quo dan I'tikad untuk tidak menghendaki adanya pembaharuan (Tajdid) dalam atmosfir perpolitikan di indonesia kelapangan dan keleluasaan psikis bagi bangsa kita tercermin dalam bentuk freedom from fear, yaitu keterbebasan dari rasa takut untuk mengemukakan pendapat, berserikat dan berkumpul, menguak kebobrokan mental penguasa, tindak kesewenangan dan arogansi kekuasaan yang hampir tiada batas. bahkan diantara generasi muda kita (khususnya para pelajar/santri) telah memiliki keberanian yang luar biasa untuk mengusik dan memperkenalkan prilaku KKN mantan president soeharto, keluarga dan kroni-kroninya dimana hal tersebut akhir ini hampir mustahil terjadi dlam praktikum hukum dinegara kita.

Seiring dengan membaiknya iklim perpolitikan di Indonesia dan menggelindingnya bola demokrasi di seluruh sendi kehidupan kita, umat Islam tidak ketinggalan untuk berbenah dan menata diri, menapakkan jati dirinya, termasuk membentuk wadah (partai)untuk menampung aspirasi ummat dan memperjuangkan hak-haknyayang selama orde baru di mentahkan. di antara seratusan partai yang berdiri di era reformasi ini, terdapat partai yang mencantumkan label Islam sebagai asasnya. dan kita sebagai ummat Islam tentunya akan menyambut gembira dan merespon secara positif setiap upaya pembentukan suatu partai yang menjadikan Islam sebagai referensi dan dasar pergerakan.

Yang sangat disayangkan mengapa para penggagas dan pemrakarsa parta-partai Islam tersebut tidak memaksimalkan silaturahmi dan koordinasi internal sebagaimana tuntunan mayoritas ummat Islam untuk membentuk sebuah wadah yang menghimpung tokoh-tokoh yang legitemated di mata ummat aspiratif berfungsi sebagai penjembatan beragamanya kepentingan ummat, serta lintas madzhab, aliran dan ormas. sebab kenyataan yang ada titik-titik persamaan ummat jauh lebih banyak dari pada garis-garis perbedaan yang selama ini melingkupi kehidupan mereka. secara I'diil (teoritik). ummat Islam tetap dapat bersatu padu dan saling bergandeng tangan. karena pada hakekatnya, ummat Islam memiliki dasar-dasar persatuan dalam segala hal. mereka adalah ummat yang satu.

1 komentar:

Unknown 1 Agustus 2009 pukul 17.23  

SurauNet:
• Madu obat: http://www.surau.net/epromo_madu.html
• Reklame & cetak kilat: http://www.surau.net/epromo_cetak.html
• Blazer, outfits: http://www.surau.net/epromo_blazer.html
• Social & political analysis: http://www.surau.net/analisa.php
• Business & intelligence analysis: http://www.surau.net/khusus.php

Persbiro:
• Program gratis untuk web/blog: http://www.persbiro.com
• Desain logo, banner, kartu, brosur: http://www.persbiro.com
• Web design & development: http://www.persbiro.com
• News analysis, translator & editor: http://www.persbiro.com
• E-marketing: http://www.persbiro.com/paket_epromo.html (heboh!)

Posting Komentar

الجزيرة نت

Eramuslim: Berita

Website Pemerintah Kota Probolinggo

  ©Template by Tawes.

Wassalam...